Serangan Udara Israel Sebabkan Penyair Palestina Refaat Alareer Tewas

08 Desember 2023 21:20
Penulis: Alamsyah, showbiz
Refaat Alareer/net

Sahabat.com - Perang antara Hamas dan Israel telah menewaskan lebih dari 16.500 warga sipil Palestina. Salah satu korbannya adalah penyair, profesor sastra, dan aktivis asal Palestina, Refaat Alareer yang tewas, kemarin.

Dia tewas terbunuh dalam serangan udara Israel yang juga menewaskan saudara laki-lakinya, saudara perempuan, dan empat anak-anaknya. Dia meninggalkan seorang istri bernama Nusayba.

Ucapan duka akan kepergian Refaar Alareer membawa rasa kehilangan yang mendalam bagi dunia sastra internasional. Dia dikenal sebagai profesor sastra dan penulisan kreatif di Universitas Islam Gaza, tempatnya mengajar sejak 2007.

Dia juga salah satu editor dari buku Gaza Unsilenced (2015) dan editor Gaza Writes Back: Short Stories from Young Writers in Gaza, Palestine (2014). Kontribusinya tahun lalu adalah menerbitkan buku Light in Gaza: Writings Born of Fire.

Dalam salah satu tulisannya, Refaat Alareer menuliskan berbagai peristiwa yang di Gaza seakan tiada berakhir. Harapannya kian pupus akan perdamaian.

"Ini akan berlalu, aku terus berharap. Itu akan berlalu, kataku terus-menerus. Terkadang aku bersungguh-sungguh. Terkadang saya tidak melakukannya. Dan ketika Gaza terus kehabisan tenaga, kami berjuang untuk melewatinya, kami tidak punya pilihan selain melawan dan menceritakan kisah-kisahnya. Untuk Palestina," tulisnya.

Refaat Alareer juga dikenal sebagai salah satu pendiri We Are Not Numbers, sebuah organisasi nirlaba yang diluncurkan di Gaza setelah serangan Israel pada 2014. Dia berdedikasi untuk menciptakan 'generasi baru penulis dan pemikir' Palestina yang dapat membawa perubahan besar pada negaranya.

Melalui akun X (dahulu Twitter), ia menuliskan bio Refaat in Gaza, dengan tegas mengutuk kekejaman yang sedang berlangsung terhadap rakyatnya dan pasukan Israel. Serta pemerintahan AS yang memungkinkan perang ini terus terjadi.

Koleganya, penyair Mosab Abu Toha yang sempat disandera Israel namun kini dibebaskan mengucapkan rasa duka mendalam.

"Hati saya hancur, teman dan kolega saya Refaat Alareer dibunuh bersama keluarganya beberapa menit yang lalu," tulis Mosab Abu Toha, di laman Facebook pribadinya.

"Saya tidak ingin mempercayai ini. Kami berdua senang memetik stroberi bersama," ucapnya lagi.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment