A Killer Paradox, Kisah Pembunuhan Berantai yang Tak Disengaja

Sahabat.com - Dunia perfilman Korea Selatan memang tak henti bergerak bahkan terus menggeliat. Hal itu ditandai dengan bermunculannya sejumlah film maupun serial baru, salah satunya yang sedang tren yakni yang berjudul A Killer Paradox.

Drama Korea A Killer Paradox masuk dalam genre thriller-misteri. Serial menegangkan ini dibintangi pemeran utama yakni Choi Woo-shik dan Son Seok-koo.

Kisah A Killer Paradox menyajikan seorang pria biasa yang mulai melakukan lebih banyak pembunuhan setelah secara tidak sengaja membunuh seseorang.

Akibatnya seorang detektif polisi mengejarnya tanpa henti. 

A Killer Paradox didasarkan pada webtoon megahit yang ditulis dan diilustrasikan oleh Kkomabi, yang secara mencolok mengontraskan kisah yang mengejutkan dengan gambar-gambar kartun yang menyenangkan. 

Aktor-aktor yang terampil dengan penampilan yang memukau menghidupkan serial ini. Seperti Choi Wooshik, dia pernah bermain di Time to Hunt, Parasite, The Witch: Part 1. The Subversion, Our Beloved Summer, berperan sebagai Lee Tang, seorang mahasiswa yang melakukan pembunuhan pertamanya secara tidak sengaja dan menemukan bakat supranaturalnya untuk melihat pelaku kejahatan. 

Son Sukku, dia bermain di D.P, My Liberation Notes, The Roundup, berperan sebagai Jang Nan-gam, seorang detektif polisi yang menyelidiki kasus pembunuhan Lee Tang. 

Lee Hee-jun ambil peran di Mouse, Miss Baek, "Oh! My Gran, The Man Standing Next, Badland Hunters, berperan sebagai Song Chon, mantan detektif misterius yang menambah ketegangan dalam alur cerita sebagai sosok yang mengancam baik bagi Lee Tang maupun Jang Nan-gam. 

A Killer Paradox disutradarai oleh Lee Chang-hee yang juga sutradara Strangers From Hell, The Vanished, dan ditulis oleh penulis skenario yang sedang naik daun, Kim Da-min, yang telah menerima penghargaan Grand Prize dari Gyeonggi Content Agency's Support for Screenplay Planning and Development. 

A Killer Paradox menjanjikan sebuah cerita yang imajinatif dan digarap dengan baik, mengajukan pertanyaan yang menggugah tentang kejahatan dan hukuman.*